Artikel

MEDSOS

PPDB ONLINE

Kontak

Alamat :

Jln KH Ridwan KM 03 Pucung Sari, Kajoran

Telepon :

02933196821 - 082133332602

Fax :

02933196821

Email :

smpitinsankamilmagelang@gmail.com

Website :

https://www.smpitinsankamilmagelang.sch.id

Media Sosial :

PENGUMUMAN UN

PERAN GURU DALAM MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Lumpkin (2008), menyatakan bahwa guru dengan karakter baik mengajarkan murid mereka tentang bagaimana keputusan dibuat melalui proses pertimbangan moral. Guru berperan dalam membantu muridnya dalam memahami nilai-nilai kebaikan dalam diri mereka sendiri, menuntun murid mempercayainya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari siapa mereka, mereka terus menghidupinya. Melalui karakter yang baik, guru telah melestarikan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat melalui murid-murid mereka. Saya sependapat dengan istilah guru adalah tukang kebun, yang merawat tumbuhnya nilai-nilai kebaikan di dalam diri murid-muridnya. Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan lingkungan di mana murid berproses menumbuhkan nilai-nilai dirinya tersebut. Terlebih di tempat kami yang berbasis boarding, hal ini menguatkan kami untuk berbuat lebih terhadap murid dalam menumbuhkembangkan pendidikan karakter.  

Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ki Hadjar Dewantara juga mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan kebebasan dalam belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya. Semangat agar anak bisa bebas belajar, berpikir, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan berdasarkan kesusilaan manusia ini yang akhirnya menjadi tema besar kebijakan pendidikan Indonesia saat ini, Merdeka Belajar.

Semangat Merdeka Belajar telah dicanangkan oleh mas menteri pendidikan bapak Nadiem Makarim yang juga memperkuat tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. Berbunyi Pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kedua semangat ini yang kemudian memunculkan sebuah pedoman, sebuah penunjuk arah yang konsisten, dalam pendidikan di Indonesia. Saat ini kita kenal dengan istilah Profil Pelajar Pancasila (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020), yang meliputi:

1)      Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia;

Beberapa bagian meliputi akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

2)      Mandiri;

Beberapa bagian meliputi pemahaman diri dan situasi dan regulasi diri.

3)      Bergotong-royong;

Beberapa bagian meliputi kolaborasi, kepedulian, dan berbagi (memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama).

4)      Berkebinekaan global;

Beberapa bagian meliputi mengenal dan menghargai budaya, komunikasi dan interaksi antar budaya, refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan,  dan berkeadilan social.

5)      Bernalar kritis;

Beberapa bagian meliputi memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisa dan mengevaluasi penalaran, merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.

6)      Kreatif.

Beberapa bagian meliputi menghasilkan gagasan yang orisinal, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, dan memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.

Sebagai calon guru penggerak kabupaten magelang angkatan 4, semoga diberikan kemudahan selalu dalam melaksanakan tugas ini, dalam membersamai SMP IT Insan Kamil Magelang mewujudkan profil pelajar Pancasila. Guru penggerak tidak sekedar program namun akan menjadi penguat dalam mewujudkankan generasi unggul di masa yang akan datang. Pada artikel sebelumnya melalui web ini juga telah disampaikan bahwasanya JSIT dan profil pelajar pancasila dalam pelaksanaannya di lapangan memiliki beberapa kesamaan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah islam terpadu untuk tetap menjadi mitra pemerintah dalam menjamin mutu pendidikan Indonesia. Inilah tekat kami, semoga Allah memudahkan segalanya. Fastabiqul khairat.

Oleh:

Sigit Rudiatwoko