
IMPLEMENTASI GAMES KUIS " WHO WANTS TO BE A MILLIONER" DAN “THE GREAT DEBATE” PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK GLOBALISASI KELAS 9 SMP IT INSAN KAMIL MAGELANG TAHUN 2022
Pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting
dalam mewujudkan pembangunan bangsa. Kemajuan suatu bangsa bergantung pada
kualitas pendidikan yang telah diimplementasikan pada negara tersebut. Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa : Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiiki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan akan berjalan dengan baik apabila seluruh
komponen bekerja secara profesional. Guru merupakan pemegang peran utama dalam
pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah
(Benardi,
A. I., 2013;33). Kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013
telah menempatkan guru sebagai fasilitator, sedangkan siswa sebagai objek yang
aktif dalam belajar. Pembelajaran yang kurang sesuai dengan penerapan kurikulum
2013 menyebabkan siswa kurang aktif dalam belajar.
Berdasarkan kegiatan observasi yang telah dilakukan
pada tanggal 15 Oktober 2022 pada mata pelajaran IPS di SMP IT Insan Kamil
Magelang. Diketahui, rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
terutama pada materi pokok globalisasi mengalami penurunan. Terutama jika
menjumpai soal-soal High Order Thingking Skills dan berupa wawasan fenomena.
Hal ini dikhawatirkan akan kembali mengalami penurunan apabila proses
pembelajaran tidak dilakukan pembaharuan.
Hasil observasi awal yang dilakukan menunjukkan
terdapatnya permasalahan dalam hal pemilihan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran oleh guru tidak berdampak
positif terhadap peserta didik. Hanya
peserta didik dengan prestasi tinggi yang aktif dalam proses
pembelajaran, sedangkan peserta didik dengan prestasi rendah lebih banyak diam
dan tidak bertanya ataupun menjawab pertanyaan. Hal tersebut menjadi tantangan
bagi guru dalam menyampaikan materi yang mengharuskan peserta didik untuk
banyak mengingat dan berfikir kritis, seperti pada materi pelajaran IPS pada
kelas IX semester 1 pada materi pokok globalisasi. Adapun pembahasan pada
materi globalisasi ini mengenai pengertian globalisasi, bentuk-bentuk
globalisasi, dampak globalisasi dan upaya menghadapi globalisasi.
Pelaksanaan
dilaksanakan mulai tanggal 5 November 2022 pada kelas IX A, IX B dan IX C.
Sebelumnya, saya sebagai guru IPS sudah memberikan penejelasan secara teoritis
tentang materi pokok globalisasi. Kemudian saya menghimpun beberapa fenomena
dan kasus yang berkaitan dengan pengaruh globalisasi dan saya kembangkan
menjadi kuis menarik. Media pembelajaran yang saya gunakan adalah dengan Power
point berupa 10 soal Pilihan ganda rebut beregu dan 4 kasus fenomena globalisasi
untuk debat. Teknis yang saya gunakan adalah dengan membagi kelas menjadi 2
kelompok besar yang seimbang. Sehingga siswa yang pandai dapat menjadi leader
untuk berdiskusi kelompok. Siswa yang memiliki rata-rata nilai rendah dapat
menyesuaikan diri dengan atmosfer yang diciptakan dalam diskusi kelompok.
Kemudian untuk mengasah konsentrasi, saya membuat password untuk syarat
menjawab pertanyaan.
Perhitungan hasil belajar
kognitif (pengetahuan) kelas eksperimen memiliki hasil deskriptif persentase
yang meningkat. Berikut tabulasi perbandingan rata-rata hasil nilai kuis awal
dan hasil kuis dengan media games “who wants to be a millioner” dan “the
great debate” pada kelas eksperimen :
Tabulasi Rata-rata
Hasil Nilai Kuis Awal dan Kuis Akhir
Kelas |
Kuis Awal |
Kuis Akhir |
IX A |
67 |
88 |
IX B |
66 |
87 |
IX C |
62 |
85 |
Sumber : Data Hasil Kuis Globalisasi
Berdasarkan
tabulasi rata-rata nilai kuis awal dan rata-rata nilai kuis akhir yang
menggunakan media games kuis tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan awal
kelas eksperimen mendekati sama. Hal ini terbukti pada nilai pretest pada kedua
kelas yang sama-sama belum mencapai KKM. Kemudian terjadi perbedaan kenailan
nilai pada saat media games kuis diberlakukan. Adapun nilai kuis akhir ini
dijadikan acuan dalam nilai akhir pada materi globalisasi.
Berdasarkan
data analisis yang telah didapatkan maka,penggunaan media games kuis “who wants to be a millioner” dan “the great
debate” dinilai lebih menguntungkan. Tak hanya dilihat dari hasil belajar,
namun dari peningkatan suasana kelas yang lebih hidup dan aktif menjadikan
proses pembelajaran berjaan dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai. Pembaharuan yang dilakukan dengan peneraan
media games kuis “who wants to be
a millioner” dan “the great debate” berpengaruh positif pada sisi
kualitas dan kuantitas.
Oleh : Intan Wahyu Pinanti, S.Pd ( November 2022 )