Berita

MEDSOS

PPDB ONLINE

Kontak

Alamat :

Jln KH Ridwan KM 03 Pucung Sari, Kajoran

Telepon :

02933196821 - 082133332602

Fax :

02933196821

Email :

smpitinsankamilmagelang@gmail.com

Website :

https://www.smpitinsankamilmagelang.sch.id

Media Sosial :

PENGUMUMAN UN

Nasionalisme dalam Bingkai Islam

Nasionalisme merupakan rasa kebangsaan yang dimilki oleh setiap warga negara yang didasari pada rasa cinta terhadap negara dan bangsanya. Nasionalisme juga diartikan sebagai pandangan politik dari sekolompok masayarakat yang mempunyai kesamaan wilayah, bahasa dan tujuan bersama. Kesamaan tersebut menimbulkan ikatan batin dan kebersamaan secara langsung dan mendalam.
Dewasa ini nasionalisme digunakan sebagai alat mempersatukan atas perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh suatu negara. Perbedaan tersebut disatukan melalui persamaan identitas yang sama. Indonesia merupakan negara yang mempunyai kergaman suku, agama, ras dan golongan, keragaman tersebut menjadi hambatan bagi terimplementasinya nilai-nilai nasionalisme di dalam masyarakat. Kecintaan terhadap apa yang dimiliki oleh daerahnya dapat mengalahkan kecintaan seseorang dalam mencintai negaranya. Hal ini dapat tercermin dari sikap etnosentrisme, primodialisme dan egoisme yang dimiliki oleh seseorang atau sekolompok masyarakat. Kecintaan berlebihan terhadap daerahnya yang mengalahkan kecintaan terhadap negara dapat membahayakan kesatuan dan persatuan bangsa.
Nasionalisme tumbuh dan berkembang di tengah-tengan masyarakat suatu negara yang kemudian mengental dan menjadi bagian penting karena menjadi alat pemersatu. Nation state (berbangsa dan bernegara) merupakan produk langsung dari nasionalisme. Jauh sebelum nasionalisme berkembang dan tumbuh di dalam masyarakat terdapat nilai-nilai fundamental (dasar) yang dijadikan sebagai pemersatu di dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai tersebut salah satunya adalah keyakinan dan agama. Nilai agama mempengaruhi dan membentuk pemeluknya untuk merasa mempunyai kesamaan nasib dan emosional dalam ikatan persaudaraan.
Ketika kita kaitkan antara Islam dan nasionalisme terdapat beberapa perbedaan terhadap sifat dan sasaran implementasinya. Islam sendiri merupakan nilai universal yang dipegang teguh oleh masyarakat muslim sedangkan nasionalisme mempunyai cakupan nasional lokal. Namun keduanya mempunyai kesamaan yaitu digunakan sebagai alat pemersatu dari sekolompok masyarakat. Masyarakat muslim menyikapi nasionalisme beraanekaragam, ada yang menolak dan menerima. Sebagian umat islam menolak karena mengganggap nasionalisme merupakan produk dari barat dan cenderung sekuler atau memisahkan kehidupan dunia dan akhirat. Selain itu mereka menganggap Islam dan nasionalisme tidak kompatibel karena mempunyai sifat yang berbeda yaitu universal dan nasional-lokal. Sebagian lagi menganggap nasionalisme sebagai sesuatu yang sah untuk dipadukan dengan nilai-nilai Islam. Hal ini tidak terlepas dari kepentingan dan keselamatan negara yang kemudian harus ada alat pemersatu selain nilai-nilai Islam, nilai itu adalah nasionalisme. Konsep  nasionalisme Islam tercermin dari konsep “Pemerintahan Madinah” yang diinisiasi oleh Nabi Muhammad SAW guna memanifestasikan antara nilai-nilai Islam kedalam negara yang berdaulat. Pemerintahan Madinah merupakan apa yang disebut sebagai nasionalisme yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam atau yang bisa disebut sebagai nasionalisme Islam. Paham nasionalisme Islam kemudian menjadi ghirah (semangat) dan inspirasi bagi negara-negara Islam dalam melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa-bagsa Eropa.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Perjuangan perlawanan merebut kemerdekaan merupakan sesuatu yang berat. Ikrar Sumpah Pemuda merupakan salah satu bentuk dari nasionalisme negara.  “Bertanah air satu tanah air Indonesia. Berbangsa satu bangsa Indonesia. Berbahasa satu bahasa Indonesia” merupakan konsep nasionalisme yang menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia. Soekarno memaknai nasionalisme sebagai semangat yang dimiliki oleh sekolompok manusia yang ingin membangun negera mandiri, dilandasi satu jiwa dan kesetiaan yang besar.  Nasionalisme dapat menginisiasi konsepsi dan presepsi identitas sosial dalam melawan para penjajah. Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari nilai-nilai Islam yang mengental menjadi nilai dasar berdirinya negara Indoensia.  
Nasionalisme diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam akan menjadi kekuatan yang kuat dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa. Konsep nasionalisme Islam merupakan modifikasi nasionalisme yang beorientasi pada nilai keislaman. Konsep ini dapat diterima oleh negara-negara Islam dan dapat menjadi country booster (penguat negara).

 By:Riky Alfin Hidayat



 Referensi
Kuswandari, Anggreini & Faturahman 2004. Nasionalisme. Buletin Psikologi, Tahun XII, No.2
Mugiyono 2010. Relasi Nasionalisme Dan Islam Serta Pengaruhnya Terhadap Kebangkitan Dunia Islam Global. Media Puplikasi akultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam IAIN Raden Fatah Palembang, hal 3-5
Zuhri, Ahmad & Kholil Syukur. Pandangan Ulama Ormas Islamterhadap Nasionalisme Dan Persoalankekinian Di Indonesia. Jurnal Unisia. Vol 8 No. 1