
SEMANGAT NASIONALISME SANTRI INSAN KAMIL MAGELANG
Santri dapat diartikan sebagai orang yang mendalami pengajian dalam bidang agama Islam dengan berguru ke tempat orang jauh seperti pesantren dan lain sebagainya (KBBI). Santri merupakan salah satu bagian dari perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy’ari merupakan salah satu bukti peran aktif santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Menjadi
santri merupakan status yang dipandang dalam masyarakat sebagai motor penggerak
penanaman nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat. Santri dipandang
sebagai orang yang dekat dengan Allah SWT dan khasanah keilmuan yang luas
tentang ajaran Islam. Tak ayal masyarakat mengharapkan sesuatu lebih dari
adanya santri ditengah-tengah masyarakat, mereka mengharapkan meningkatnya
nilai-nilai religius yang ada dalam diri masyarakat.
Nasionalisme
mempunyai arti suatu paham untuk mencintai bangsa dan negaranya. Saat ini
banyak masyarakat awam yang meragukan kenasionalismean umat Islam terlebih lagi
santri. Hal ini tidak terlepas dari maraknya tindakan terorisme yang dilakukan
oleh beberapa kelompok yang mengatasnamakan agama Islam dalam tindakannya.
Mereka membungkus tindakan terorisme menjadi kata jihad. Hal ini membius
beberapa orang untuk melakukan tindakan terorisme dengan dalih agar mendapatkan
pahala dan surganya Allah SWT. Mereka mengkesampingkan tentang ajaran cinta
kasih dan kemanusiaan yang diajarkan oleh Islam. Hal ini tentu sangat merugikan
pesantren dan kalangan santri yang mana mereka lekat dengan nilai-nilai Islam
dalam diri mereka. Namun anggapan itu sejatinya tidak benar, banyak dari
pesantren yang mengajarkan nilai-nilai nasionalisme dalam diri
santir-santrinya. Salah satu pondok pesantren yang mengajarkan hal itu kepada
santrinya adalah Pondok Pesantren Al-Faruq yang terintegrasi dengan sekolah SMP
IT Insan Kamil Magelang.
SMP
IT Insan Kamil Magelang mengedepankan keseimbangan kehidupan dunia akhirat dan
keseimbangan nilai religiutas dan nasionalisme pada diri santri-santrinya. Hal
ini tercermin dari program yang dicanangkan oleh sekolah. Banyak dari
program-program yang membentuk anak didiknya menjadi warga negara yang baik.
Salah satu programnya adalah membiasakan mendengarkan dan menyanyikan lagu-lagu
nasional. Hal ini dilakukan pada momen-momen tertentu dengan harapan anak-anak
dapat meresapi dan menambah semangat nasionalisme setelah mendengarkan dan
menyanyikan lagu-lagu tersebut. Anak-anak juga diajarkan untuk mencintai
negaranya dengan merayakan hari-hari besar nasionalisme. Kemudian salah satu program unggulan yang ada
di sekolah adalah penerapan bahasa Inggris, Jawa dan B arab dalam
kesehariannya. Selain itu anak-anak dilatih agar bisa berorasi dengan
menggunakan bahasa dan salah satu tema yang sering diambil adalah tentang
nasinalisme.
Penulis:
Riky Alfian Hidayat, S.Pd
Referensi
Mugiyono 2010. Relasi Nasionalisme Dan
Islam Serta Pengaruhnya Terhadap Kebangkitan Dunia Islam Global. Media
Puplikasi akultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam IAIN Raden Fatah Palembang,
hal 3-5