-800x450.jpeg)
PERAN GURU DALAM MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Lumpkin (2008), menyatakan bahwa guru dengan
karakter baik mengajarkan murid mereka tentang bagaimana keputusan dibuat
melalui proses pertimbangan moral. Guru berperan dalam membantu muridnya dalam memahami
nilai-nilai kebaikan dalam diri mereka sendiri, menuntun murid mempercayainya
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari siapa mereka, mereka terus
menghidupinya. Melalui karakter yang baik, guru telah melestarikan nilai-nilai
kebaikan di tengah masyarakat melalui murid-murid mereka. Saya sependapat
dengan istilah guru adalah tukang kebun, yang merawat tumbuhnya nilai-nilai
kebaikan di dalam diri murid-muridnya. Guru memiliki kesempatan untuk
mengembangkan lingkungan di mana murid berproses menumbuhkan nilai-nilai
dirinya tersebut. Terlebih di tempat kami yang berbasis boarding, hal ini
menguatkan kami untuk berbuat lebih terhadap murid dalam menumbuhkembangkan
pendidikan karakter.
Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari
pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ki Hadjar Dewantara juga
mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan kebebasan dalam
belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan
arah serta membahayakan dirinya. Semangat agar anak bisa bebas belajar,
berpikir, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan berdasarkan
kesusilaan manusia ini yang akhirnya menjadi tema besar kebijakan pendidikan
Indonesia saat ini, Merdeka Belajar.
Semangat Merdeka Belajar telah dicanangkan oleh mas
menteri pendidikan bapak Nadiem Makarim yang juga memperkuat tujuan pendidikan
nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. Berbunyi Pendidikan
diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab. Kedua semangat ini yang kemudian memunculkan sebuah pedoman, sebuah
penunjuk arah yang konsisten, dalam pendidikan di Indonesia. Saat ini kita
kenal dengan istilah Profil Pelajar Pancasila (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2020), yang meliputi:
1)
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan
berakhlak mulia;
Beberapa bagian meliputi akhlak beragama, akhlak pribadi,
akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
2)
Mandiri;
Beberapa bagian meliputi pemahaman diri dan situasi dan
regulasi diri.
3)
Bergotong-royong;
Beberapa bagian meliputi kolaborasi, kepedulian, dan
berbagi (memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi
dan bersama).
4)
Berkebinekaan global;
Beberapa bagian meliputi mengenal dan menghargai budaya,
komunikasi dan interaksi antar budaya, refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan, dan berkeadilan social.
5)
Bernalar kritis;
Beberapa bagian meliputi memperoleh dan memproses informasi
dan gagasan, menganalisa dan mengevaluasi penalaran, merefleksi dan
mengevaluasi pemikirannya sendiri.
6)
Kreatif.
Beberapa bagian meliputi menghasilkan gagasan yang
orisinal, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, dan memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
Sebagai calon guru penggerak kabupaten magelang
angkatan 4, semoga diberikan kemudahan selalu dalam melaksanakan tugas ini,
dalam membersamai SMP IT Insan Kamil Magelang mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Guru penggerak tidak sekedar program namun akan menjadi penguat dalam
mewujudkankan generasi unggul di masa yang akan datang. Pada artikel sebelumnya
melalui web ini juga telah disampaikan bahwasanya JSIT dan profil pelajar
pancasila dalam pelaksanaannya di lapangan memiliki beberapa kesamaan. Hal ini
menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah islam terpadu untuk tetap menjadi
mitra pemerintah dalam menjamin mutu pendidikan Indonesia. Inilah tekat kami,
semoga Allah memudahkan segalanya. Fastabiqul
khairat.
Oleh:
Sigit Rudiatwoko